Surabaya, 7 Mei ??2017.

Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) sebagai salah satu stake holder di Kota Surabaya, tidak mau melewatkan kemeriahan penyelenggaraan Parade Budaya dan Bunga yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-724 Kota Surabaya. Dengan didukung oleh Komandan STTAL Laksamana Pertama TNI Dr. Siswo H.S., M.MT. dan seluruh civitas akademikanya, STTAL meluncurkan KRI Oswaald Siahaan-354 yang dihiasi denga ribuan Bunga beragam corak (7/5).

Satu jam sebelum acara dimulai, warga sudah berjubel di sepanjang jalan. Acara parade budaya dan bunga tahun ini memang jauh lebih dashyat ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Selain antusiasme warga yang luar biasa, jumlah pesertanya juga lebih banyak. Bila tahun sebelumnya 50-an, tahun ini mencapai 75 peserta.

Saat melintasi jalan dari Tugu Pahlawan sampai lokasi finish di taman Bungkul, Jl. Raya Darmo sejauh lima kilometer itu, kapal perang jenis Van speijk buatan Belanda itu, mendapat sambutan public yang luar biasa. Masyarakat semakin bersemangat ketika para ???ABK????? KRI Oswaald Siahaan yang berbaris dibelakangnya, berjoget Gemu Famire dengan kompak. Tidak sedikit para penonton, menikmati alunan musik asal Maumere itu.

Konvoi peserta parade diberangkatkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.??Menteri ESDM mengaku kagum dengan acara parade budaya dan bunga yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menyemarakan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724 ini.

Di ulang tahun Kota Surabaya ke-724 pada 31 Mei mendatang, pria yang dulunya pernah menjabat Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan juga Menteri Perhubungan ini berharap Surabaya tetap menjadi kota yang identik dengan kebersihan, aman dan masyarakatnya yang heterogen tetap rukun.

Parade ini tidak hanya dikuti perwakilan dinas di Pemkot, namun dunia usaha di Surabaya dan Jawa Timur juga banyak yang ikut serta. Mereka mengeluarkan kendaraan yang telah disulap menjadi aneka bentuk dengan hiasan bunga.

Tak ketinggalan aneka budaya dari berbagai daerah disuguhkan oleh peserta dari daerah asal yang tinggal di Surabaya. Mulai dari Sumatera, Bali, Maluku hingga warga Papua ikut parade dengan budaya khas masing-masing. Warga asing yang bersekolah dan bekerja di Surabaya juga ikut menyemarakan parade.

Wali Kota Tri Rismaharini yang menyambut di lokasi finish, Taman Bungkul mendapat kenang-kenangan dari perwakilan daerah di Jawa dan luar Pulau Jawa yang ikut serta. Peserta dari Papua juga memberikan hadiah ukiran kayu dari Asmat.

Risma berharap perayaan hari jadi ini menjadi momentum untuk terus merawat kerukunan antar sesama di Kota Surabaya. Masyarakat Kota Pahlawan diingatkan untuk tidak mudah terpecah belah.