Surabaya, 8 Maret ??2017,–

Di sela-sela padatnya kegiatan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-51 STTAL, Jalasenastri Cabang Berdiri Sendiri (CBS) STTAL (Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut) menyelenggarakan kegiatan penanaman beberapa jenis tanaman obat keluarga (toga) di halaman depan kantor Jalasenastri CBS STTAL. Kegiatan ini diawali dengan penanaman pohon oleh Komandan STTAL Laksma TNI Dr. Siswo H.S., M.MT dan Ketua Jalasenastri CBS STTAL Ny. Ratna Siswo (8/3).

Penanaman toga tersebut dilanjutkan oleh para pengurus Jalasenastri SBS serta para pejabat utama STTAL, seperti Wadan STTAL, Dirsarjana dan Dirdiploma, Kapokdos, para Kadep dan para Kaprodi STTAL. Beberapa jenis tanaman obat yang ditanam antara lain jahe, serai, cabe, lidah buaya, terong, seledri, kunyit putih, lengkuas, kencur, pohon salam dan tumbuhan lainnya.

 

Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun kantor yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. ??Budidaya tanaman obat untuk keluarga dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.

 

Ketua Jalasenastri CBS STTAL mengatakan bahwa anggota Jalasenastri dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, baik di halaman rumah maupun di halaman kantor sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga dan dapat mengurangi konsumsi obat-obatan yang banyak mengandung bahan kimia.

 

Kegiatan ini merupakan aksi peduli lingkungan seluruh anggota Jalasenastri CBS STTAL yang patut ditiru dan dikembangkan terus, sehingga tidak ada lagi halaman-halaman kosong yang tidak bermanfaat. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan berbagai jenis tanaman obat-obatan dan agar anggota jalasenastri juga mencintai kegiatan budidaya tanaman.

 

Untuk memelihara tanaman tersebut, Jalasenastri sudah menunjuk beberapa anggotanya yang bertanggung jawab dalam pemberian pupuk, penyiraman maupun penyiangan. Dengan demikian, diharapkan taman toga Jalasenastri dapat tumbuh dengan subur dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota.

 

Para peserta penanaman merasa senang dapat merasakan pengalaman langsung berkebun, di lahan yang cukup terbatas. Dan berharap bisa dikembangkan di rumah masing-masing.