Surabaya, 17 Juli 2017,—
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menekankan kepada seluruh prajurit dan PNS untuk
menghindari penyebaran informasi dan berita-berita bohong (hoax) melalui media sosial, karena hal itu dapat
menyebabkan perpecahan yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Penekanan tersebut diampaikan dalam amanat tertulis Panglima TNI yang dibacakan oleh Sekretaris
Lembaga (Seklem) Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) saat memimpin upacara penaikan Bendera
Merah Putih di lapangan Apel, Kampus STTAL, Bumimoro, Surabaya, (17/07). Upacara dihadiri oleh para Direktur,
Kapokdos, Kadep, Kaprodi, kasatker STTAL serta seluruh antap dan mahasiswa STTAL.

Dalam amanatnya, Panglima TNI menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian, diantaranya
terkait sejumlah aksi teror geng motor yang telah menimbulkan kerugian personel TNI. Dalam mengatasi
permasalahan ini, Panglima TNI memerintahkan kepada seluruh aparat intelijen dan teritoral TNI untuk berkoordinasi
dengan aparat Kepolisian guna mendeteksi dan mencegah setiap aksi kejahatan yang dapat menimbulkan
keresahan masyarakat khususnya keluarga besar TNI dan Polri.

Panglima TNI berharap kepada seluruh prajurit TNI untuk membekali diri dengan berbagai
kemampuan dalam menghadapi tantangan tugas kedepan yang tinggi dan semakin kompleks. ???Ketika kalian
melakukan tindakan tegas dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, maka saya selaku Panglima TNI akan
mengambil alih tanggung jawab atas langkah dan tindakan kalian???, tegas Panglima TNI.

Selain itu, Panglima TNI juga mengingatkan dan mewaspadai tentang bahaya terorisme yang merupakan ancaman
nyata kepada bangsa Indonesia, misalnya terkait jaringan ISIS yang belakangan ini sering beraksi.

Di akhir amanatnya, Panglima TNI mengingatkan kembali bahwa hal yang tidak kalah penting yaitu mengenai
penggunaan media sosial. Panglima TNI memerintahkan kepada segenap prajurit TNI dan ASN TNI agar
mewaspadai kehadiran kelompok baru yaitu Cyber Narco Terorism. Kelompok ini menggunakan dunia maya
sebagai wahana untuk meyebarkan informasi sesat, mengedarkan dan menyalahgunakan Narkotika yang hasilnya
digunakan untuk membiayai kegiatan terorisme.

Kejahatan lintas negara ini akan menjadi ancaman serius dan sangat berbahaya bagi peradaban satu bangsa
termasuk kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Untuk itu, Panglima TNI memerintahkan kepada seluruh
prajurit, ASN dan keluarga besar TNI untuk membatasi penggunaan handphone, smartphone dan media elektronik
lainnya dari hal-hal yang tidak penting.