Surabaya, 27 Februari 2017,–

Sebanyak 20 perwira TNI AL dari berbagai satuan mengikuti pendidikan S-2 Analisa Sistem Riset dan Operasi (ASRO) di Kampus STTAL (Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut). Pendidikan tersebut secara resmi dibuka oleh Komandan STTAL Laksamana Pertama TNI Dr. Siswo HS. M.MT., di Gedung Pascasarjana STTAL, Bumimoro, Surabaya (27/2).

Acara pembukaan pendidikan dihadiri oleh Laksda TNI (Purn) Prof. Dr. Sapto J. Poerwowidagdo, M.Sc., Seklem STTAL Kolonel Laut (P) R. Bambang Ispri B., ST., M.Si. para Direktur dan Kepala Departemen STTAL, para perwira STTAL serta para pejabat personel Kotama/satuan TNI AL yang berada di Surabaya.

 

Dalam sambutannya, Komandan STTAL mengatakan bahwa pembukaan Program Pascasarjana S-2 STTAL Prodi ASRO yang sekarang masuk angkatan ke-4 ini, merupakan bagian dari disiplin ilmu dan teknologi pertahanan maritime yang memiliki urgensi yang tinggi karena sampai saat ini jumlah SDM yang memiliki keahlian di bidang Analisa sisten dan riset operasi setingkat megister masih sangat terbatas.

 

Urgensi tersebut, lanjutnya, bukan hanya sekedar diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di lembaga pendidikan saja, namun yang lebih utama adalah untuk menjawab tantangan kemajuan teknologi alutsista yang semakin berkembang pesat dan sebagai upaya mewujudkan percepatan alih teknologi dalam rangka kemandirian alutsista TNI/TNI AL.

 

Alumni S-2 juga diharapkan menjadi?? tenaga pengembang di bidang ASRO yang mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi TNI, baik secara mandiri maupun kolaborasi dengan berbagai instansi non militer, seperti Polri, departemen pemerintah dan swasta baik di dalam negeri maupun luar negeri terkait dengan bidang ASRO.

 

Komandan STTAL menambahkan bahwa di kalangan militer, keahlian di bidang iptek bukan hanya diperlukan bagi mereka yang berada di medan tempur, perencanaan tempur dan pengendalian tempur, namun juga bagi mereka yang mempersiapkan, memelihara dan mengoperasikan sarana dan prasarana pendukung peperangan dan pertempuran yang semuanya mendukung teknologi yang canggih.

 

Dalam proses menuju kemandirian teknologi di bidang pertahanan dituntut adanya sinergitas industry strategis dalam negeri dengan pengawak organisasi TNI, agar bangsa kita tidak?? selalu bergantung pada negara lain, sehingga penyiapan SDM TNI AL yang berkualitas sangat penting dan?? mendesak dilaksanakan guna mengantisipasi dan menghadapi tantangan tugas ke depan.

 

Oleh karena itu, Komandan STTAL berharap agar Alumni STTAL diharapkan mampu menguasai dengan baik iptek modern sesuai tujuan dan sasaran pendidikan ini, yaitu terwujudnya penguasaan, keluasan, kedalaman dan ketrampilan iptek sesuai prodi?? guna mendukung penugasan di satuan operasional, lemdik, lembaga litbang serta fasilitas pemeliharaan dan perbaikan di lingkungan TNI/TNI AL.