Wadan STTAL didampingi mahasiswa Prodi S1 Elektro Hadiri Workshop tentang Teknologi Navigasi Terestrial LORAN
TNI AL – STTAL Surabaya, Senin (3 Februari 2025). Wakil Komandan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Kolonel Laut (P) Yoyok Nurkarya Santosa, S.T., M.T., didampingi mahasiswa prodi S1 Elektro Kapten Laut (E) Randika Prathama Adibrata menghadiri workshop tentang New Developments in Terrestrial Navigation with LORAN Technology, yang dilaksanakan di Ruang AJ-201, Gedung AJ Lt.2, Departemen Teknik Elektro FT-EIC, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sukolilo, Surabaya.
Workshop tersebut dipandu oleh pembicara utama, Prof.(Em.) Dr. Leo P. Ligthart, seorang pakar terkemuka di bidang teknologi navigasi dari Gauss Research Foundation, Belanda. Prof. Ligthart, yang memiliki pengalaman luas dalam pengembangan sistem navigasi, memberikan pemaparan mengenai kemajuan teknologi LORAN dan bagaimana sistem ini dapat berperan penting dalam navigasi akurat di berbagai kondisi geografis dan lingkungan.
Dalam workshop ini, Prof. Ligthart memaparkan berbagai inovasi terbaru yang telah diterapkan pada sistem LORAN untuk meningkatkan akurasi dan keandalannya, sehingga dapat bersaing dengan sistem navigasi berbasis satelit. Teknologi LORAN yang telah mengalami pembaruan signifikan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan navigasi yang lebih aman, khususnya bagi sektor-sektor yang memerlukan ketahanan tinggi terhadap gangguan luar, termasuk dalam operasi militer dan transportasi kritis.
Teknologi navigasi berbasis satelit GNSS (Global Navigation Satellite System) telah lama menjadi pilihan utama untuk layanan navigasi karena cakupan yang bersifat global dengan akurasi tinggi. Namun dalam dasawarsa terakhir, muncul potensi serangan dan gangguan terhadap GNSS dalam bentuk jamming dan spoofing yang dapat membahayakan keamanan transportasi dan mengancam pertahanan dan keamanan. Sebagai konsekuensi, LORAN (Long-Range Navigation) yang merupakan teknologi navigasi terrestrial pada pita LF dan berusia lebih tua daripada GNSS mulai ditengok kembali dan dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi teknik navigasi alternatif yang lebih kebal gangguan. Diharapkan, hasil dari workshop ini dapat mendorong kolaborasi dan penelitian lebih lanjut yang akan memperkaya pengembangan teknologi navigasi di Indonesia.