Surabaya, Civitas Akademika Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) laksanakan upacara bendera tanggal 17 Juli 2019 selaku Inspektur Upacara Komandan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Laksamana Pertama TNI Ir. Avando Bastari, M.Phil di hadapan pasukan gabungan Mahasiswa Prodi S-2, S-1, D3 dan Anggota Militer / Antap serta PNS STTAL dengan di hadiri Wadan STTAL serta para pejabat teras STTAL bertempat di Lapangan Upacara Kampus STTAL Jl.Bumimoro-Morokrembangan Surabaya.Rabu (17/7/2019).
Upacara berlangsung khidmat , dalam kegiatan upacara di awali upacara penaikan bendera, di lanjutkan pembacaan teks Pancasila oleh Irup di ikuti peserta upacara di lanjutkan perwakilan pembacaan pembukaan UUD 1945, pengucap Sapta Marga dan pembacaan Panca Prasetya Korpri dengan Komandan upacara Mayor Laut (KH) Kuncoro adalah mahasiswa Prodi S-2 Asro 6.
Amanat Panglima TNI yang di bacakan Irup mengatakan pelihara dan perkuat persatuan dan kesatuan bangsa,merupakan modal utama bangsa Indonesia. Mengingat ke-bhineka-an yang kita miliki tidak salah bila para pendiri negara ini menetapkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia,
Para Founding Fathers telah menyadari sejak awal perjuangan kemerdekaan dan tanggung jawab kita bersama untuk memastikan Bhinneka Tunggal Ika terjaga.
Sebagai alat pertahanan negara, TNI membutuhkan prajurit-prajurit yang profesional, profesionalisme bisa dicapai bila setiap prajurit terdidik dan terlatih dengan baik dalam melaksanakan tugas tanggung jawabnya, TNI memiliki personel dan satuan yang adaptif, kita tidak boleh terlena dengan berbagai kemajuan teknologi dan harus dapat mengeksploitasinya demi kemajuan TNI.
TNI tidak lagi bersikap tetutup dari segala perubahan dan kemajuan yang ada, untuk itu setiap komandan satuan bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan anggotanya, setiap komandan satuan tumpuan setiap prajurit dalam berbagai hal, terlebih setiap Dansat harus memiliki kemampuan yang tinggi dan wawasan yang luas agar dapat mengarahkan dengan baik dan waspadai Radikalisasi, maupun dampak negatif dari perkembangan lingkungan yang ada.
Nilai-nilai luhur yang menjadi sendi-sendi pengabdian setiap prajurit TNI tidak boleh berubah, Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI harus mengalir dalam setiap hembusan nafas prajurit di manapun berada dan bertugas, pelihara dan tingkatkan kemanunggalan dengan rakyat adalah urat nadi sistem pertahanan semesta.
Tanamkan nilai-nilai budaya bangsa yang luhur dalam kehidupan keluarga adalah aset bangsa dan negara serta tempat generasi muda menerima pendidikan awalnya, keluarga yang baik akan melahirkan generasi yang siap memghadapi persaingan global yang semakin ketat. Pengaruh buruk globalisasi hanya akan dapat di hadapi bila keluarga memiliki ikatan yang kuat dan harmonis mari siapkan anak-anak kita menyongsong kejayaan Indonesia
Demikian berita bagian penerangan STTAL.