
Komandan STTAL Hadiri The 6th International Maritime Security Symposium 2025 di Bali
TNI AL – STTAL Surabaya, Senin (17 Februari 2025). Komandan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Laksamana Pertama TNI Dr. Mukhlis, S.T., M.M., menghadiri The 6th International Maritime Security Symposium 2025 yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC) – The Westin, Nusa Dua, Bali.
Acara ini mengusung tema “Addressing Maritime Security Challenges Through Cooperation and Technology”, yang bertujuan untuk membahas berbagai tantangan keamanan maritim global serta peran penting kerjasama internasional dan teknologi dalam menghadapinya. Pejabat STTAL turut mengikuti kegiatan ini secara daring, antara lain Sekretaris Lembaga STTAL (Seklem) Kolonel Laut (E) Erpan Sahiri, S.T., M.T., M.Tr.Hanla., Dirbin Sarjana Letkol Laut (KH) Johar Setiyadi, S.T, M.T., Dirbin Diploma Letkol Laut (T) Aris Tri Ika R, S.T., M.T., M.Tr. Opsla., Komandan Korps Mahasiswa (Dankorsis) Letkol Laut (E) Robet Sirait, A.Md, S.T., M.Tr.Opsla., Kaprodi D3 Teknik Informatika Letkol Laut (KH) Zainal Syahlan, S.T., M.Kom., M.Tr.Opsla., dan Kepala Bagian Perencanaan (Kabagren) Mayor Laut (S) Anton Mobilala, M.Tr.Opsla.
Simposium ini dibuka oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, Acara tersebut dihadiri oleh para pemimpin Angkatan Laut, pakar, serta pemangku kepentingan dalam bidang keamanan maritim dari seluruh dunia. Selain itu, simposium ini juga diikuti oleh 39 negara dengan sekitar 300 peserta yang hadir baik secara daring maupun luring. Para peserta terdiri dari perwakilan TNI AL, Bakamla, TNI/Polri, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Akademisi, dan masyarakat maritim, serta peserta internasional seperti Kepala Angkatan Laut, Kepala Coast Guard, atase laut, dan observer dari berbagai negara.
Dalam IMSS ke-6 tahun 2025 kali ini membahas tantangan peluang terkait keamanan maritim dengan pendekatan teknologi dan kerja sama. Event ini juga diharapkan menjadi platform diplomasi maritim, mempererat persahabatan antar negara, dan memajukan kerja sama multilateral salah satunya dengan patroli koordinasi antar negara seperti Indonesia dengan Malaysia atau Singapura. Tujuan diselenggarakannya simposium ini adalah mewadahi diskusi antara peserta dari dalam dan luar negeri mengenai isu-isu keamanan maritim global dan regional, dengan fokus pada diplomasi, kolaborasi dan kerja sama serta penggunaan teknologi untuk mengatasi tantangan tersebut. Dalam IMSS ke 6 ini berbagai negara berkomitmen untuk bekerja sama menanggulangi masalah kegiatan ilegal di perbatasan, seperti halnya Indonesia yang berbatasan laut dengan 10 negara tetangga menjadi perhatian Kasal agar antar negara sama-sama mencegah kegiatan ilegal untuk tidak berdampak pada ekonomi, kemanusiaan dan lingkungan maritim.